Hosting Indonesia
Referral Banners
Ad

HARI-HARI PUASA SUNNAH

Pertanyaan:
Assalamualaikum wr. wb.
saya minta tolong dikirim data tentang hari-hari yang disunahkan berpuasa beserta tanggal dan keutamaannya. Demikian, terima kasih.

Jawaban:
Puasa-puasa yang disunahkan adalah:
1. Puasa arafah bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. "Puasa di hari arafah, menghapus dosa dua tahun, setahun yang silam dan setahun yang akan datang." (HR Muslim).
2. Puasa asyura dan tasu'a. Yaitu dihari ke sembilan dan sepuluh bulan Muharam (asyura). "Dan puasa Asyura itu menghapus dosa setahun yang telah lalu." (HR Muslim). Tentang puasa tasu'a, pada setahun sebelum beliau meninggal beliau bersabda, "Pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari ke sembilan."
3. Puasa enam hari di bulan Syawal "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskannya di bulan enam hari di bulan Syawal, maka seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim).
4. Puasa di bulan Sya'ban. "Aisyah berkata, 'Aku tidak pernah melihat beliau (Rasulullah saw.) lebih banyak berpuasa kecuali di bulan Sya'ban." (HR Muslim)
5.sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, berdasarkan hadis Bukhari dan Muslim yang menerangkan bahwa tidak ada hari-hari yang amal shaleh lebih dicintai di dalamnya dari pada hari-hari sepuluh Dzul hijjah.
6. Puasa hari-hari putih, yaitu pada tanggal 13.14. 15 pada setiap bulan hijriah. Puasa hari tersebut seperti puasa sepanjang tahun (sesuai dengan HR Nasa'i).
7. Puasa hari Senin dan Kamis "Sesungguhnya amal perbuatan diperlihatkan setiap hari Senin dan Kamis, kemudian Allah mengampuni setiap orang muslim atau orang mukmin kecuali dua orang yang saling mendiamkan. Allah berfirman, ' Tundalah pengampunan mereka berdua'." (HR. Ahmad).
8. Puasa Dawud, sehari puasa sehari tidak. Puasa sunah yang paling baik dan paling dicintai Allah.
9. Puasa bujangan yang belum mampu nikah. "Wahai para pemuda, Barang siapa mampu untuk menikah, maka hendaklah segera menikah. Karena hal itu lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa. Karena puasa adalah wija' (mengendurkan gejolak syahwat baginya." (HR Bukhari).

0 Comments:

Post a Comment



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...