Hosting Indonesia
Referral Banners
Ad

Islam sangat lengkap mengatur aspek kehidupan manusia, termasuk dalam cara makan. Mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai kekenyangan, dan tidak makan sambil berdiri adalah beberapa adab yang sudah dikenal dalam Islam. Namun ternyata, sebenarnya larangan untuk makan sambil berdiri ini juga memiliki hikmah tersendiri.

Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk.

Tak hanya makan minum sambil berdiri, ada 2 hal lain yang juga dapat menyebabkan reflux asam lambung dan “heartburn”, yaitu :

(1) Makan minum kekenyangan,
(2) Tidur atau berbaring setelah makan.

Untuk poin satu, jelas. Lambung memang dapat mengembang 6 kali lipat ketika diisi sampai benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung dalam lambung, lambung pun harus bekerja ekstra keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak untuk mencerna makanan di dalamnya. Apabila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung malah akan mengalir naik ke saluran esofagus. Asam lambung juga dapat mengalir ke saluran esofagus bila kita tidur atau berbaring setelah makan.

Untuk poin Kedua kebiasaan ini sama berbahayanya dengan makan-minum sambil berdiri, yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker saluran esofagus dalam jangka panjang. Untuk mencegah reflux asam lambung, seseorang harus menunggu 2 – 4 jam setelah makan kemudian barulah ia boleh berbaring atau tidur.

Memang tidak salah juga bila Rasulullah pernah bersabda :
''Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras. (HR. Abu Nu’aim dari Aisyah ra)

Sekarang Anda mempunyai 3 pilihan:
1. Anda - Aku akan biarkan tulisan ini tetap di sini saja?
2. Malaikat - Ingatkan pada teman yang anda kenal... Sebarkan lah!
3. Syaitan - Tidak usah capek-capek dan sibuk-sibuk menyebarkan tulisan ini... Biarkan saja di sini... Kalau, bisa dihapus saja... Mereka tidak usah membaca tulisan ini...

Semoga bermanfaat

Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al-Qur’an). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.

Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.

Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah Al-Qur’an itu bener-bener mukjizat. Saya pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam Al-Qur’an sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, Al Akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.

Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Al-Qur’an. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.

Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ane ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai 'senjata' untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS 'menyerupai' sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”

Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan Al-Qur’an. Coba ente berdua buka Al-Baqarah ayat 23 'dan jika kamu meragukan Al-Qur’an yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,' dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya.

Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat Al-Qur’an tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti Al-Qur’an. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya 'dan sungguh Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan' Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.

Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.

Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ane belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ane gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ane dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Al-Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam 'meramal' masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.

Ilmi melanjutkan “surat Al-Lahab contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Qur’an akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.

Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”

Fenomena Al-Fisbukiyyah dalam Al-Qur’an

“Ah itu mah dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi ente?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ane kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ane bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ane akan bilang ini kehebatan Al-Qur’an.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “ente berdua tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam Al-Qur’an. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.

Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba ente berdua buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21

"'Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.'

Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah "Al-Fisbukiyyah" secara umum. Coba ente-ente liat wirid-wirid mereka.

Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa ke mana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ane belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status 'lagi roka’at dua nih' naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi.

Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan 'apabila dapat kebaikan maka ia kikir.' Ane rasa betul ayat tersebut. Coba ente berdua hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share ke mana-mana.”

“Ah, lo iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ane rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ane tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.

Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini, maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi

Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook.Dal­-am facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.

Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi, dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook. Malangnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya.

Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang di biarkan begitu saja menjadi tatapan umum….dan ingatlah, azab untuk wanita yg sengaja membiarkan aurat nya dilihat oleh lelaki bukan mahram ataupun sebaliknya adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah SWT .

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.
Sebarkanlah suara Islam yang benar,Inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalism.Sehin­-gga Yang WAJIB ini kita main-mainkan dan Dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA.Ingatla­-h juga.. aurat laki-laki yang harus dijaga di antara lutut dan pusar sedangkan madzhab syafii ada keringanan bagi wanita yg bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya.

Sadarlah ,WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN,Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurang­-nya TERHINDAR DARI DOSA.

Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalal kan yang Haram. Ingat ini Saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita.

Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.

Akhir kalam, semoga roh dia dicucuri rahmat Ilahi.

Terlepas benar atau salah cerita di atas, menutup t aurat memang menjadi kewajiban

(wallahu a'lam )

Oleh ;Abu Nawas Majdub
 
Ketika Nabi Adam As. diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.

Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam tersebut.

Malaikat Malik berkata: “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”

Malaikat Jibril berkata: “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma.”

Malaikat Malik berkata: “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”

Malaikat Jibril berkata: “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja.”

Malaikat Malik berkata lagi: “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetes pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? Karena itu ia berdoa: “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi?”

Allah Swt. berfirman: “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom).”

Maka Malaikat Jibril meminta api neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Malaikat Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Nabi Saw. pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata: “Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Setiap peralihan waktu solat
sebenarnya menunjukkan
perubahan tenaga alam. Ini bisa
diukur dan diperhatikan melalui
perubahan warna alam.

Fenomena perubahan warna alam
adalah sesuatu yang tidak asing
bagi mereka yang terlibat dalam
bidang fotografi.

Shubuh,

alam berada dalam spektrum
warna biru muda yang
bersamaan dengan frekuensi
tiroid yang mempengaruhi sistem
metabolisme tubuh. Jadi warna
biru muda atau waktu Shubuh
mempunyai rahasia yang
berkaitan dengan rezeki dan
komunikasi.

Mereka yang kerap tertinggal
waktu Subuhnya ataupun
terlewat secara berulang-ulang
kali, maka lama kelamaan akan
menghadapi masalah komunikasi
dan rezeki. Ini karena tenaga alam
yaitu biru muda tidak dapat
diserap oleh tiroid yang hanya
berfungsi dalam keadaan roh dan
jasad bersatu (keserentakan
ruang dan waktu) – dalam arti
kata lain terjaga dari tidur.
Disini juga dapat kita ambil
rahasia diperintahkan solat
diawal waktu. Bermulanya saja
azan Subuh, tenaga alam pada
waktu itu berada pada tahap
optimum. Tenaga inilah yang akan
diserap oleh tubuh melalui
konsep resonan pada waktu
rukuk dan sujud. Jadi mereka
yang terlewat Shubuhnya
sebenarnya sudah tidak
mendapatkan tenaga yang
optimum lagi.

Zhuhur,

Warna alam selanjutnya berubah
ke warna hijau (isyraq & dhuha)
dan kemudian warna kuning
menandakan masuknya waktu
Zuhur. Spektrum warna pada
waktu ini bersamaan dengan
frekuensi perut dan hati yang
berkaitan dengan sistem
pencernaan.
Warna kuning ini mempunyai
rahasia yang berkaitan dengan
keceriaan. Jadi mereka yang selalu
ketinggalan atau terlewat
Zuhurnya berulang-ulang kali
dalam hidupnya akan
menghadapi masalah di perut dan
hilang sifat cerianya. Orang yang
tengah sakit perut ceria tidak?

Ashar,

Kemudian warna alam akan
berubah kepada warna oren,
yaitu masuknya waktu Ashar di
mana spektrum warna pada
waktu ini bersamaan dengan
frekuensi prostat, uterus, ovari
dan testis yang merangkumi
sistem reproduksi. Rahasia warna
oren adalah kreativitas.
Orang yang kerap tertinggal
Ahsar akan hilang daya
kreativitasnya dan lebih rugi lagi
kalau di waktu Ashar ini jasad dan
roh seseorang ini terpisah (tidur).
Dan jangan lupa, tenaga pada
waktu Ashar ini sangat diperlukan
bagi organ- organ reproduksi
kita.

Maghrib,

Menjelang waktu Maghrib, alam
berubah ke warna merah dan di
waktu ini kita sering dinasehati
oleh orang-orang tua agar tidak
berada di luar rumah. Ini karena
spektrum warna pada waktu ini
menghampiri frekuensi jin dan
iblis (infra- red) dan ini bermakna
jin dan iblis pada waktu ini sangat
bertenaga karena mereka
beresonansi dengan alam.
Mereka yang sedang dalam
perjalanan juga sebaiknya
berhenti dahulu pada waktu ini
(sholat Maghrib dulu lah..) karena
banyak interferens terjadi pada
waktu ini yang dapat
mengelirukan mata kita. Rahasia
waktu Maghrib atau warna merah
adalah keyakinan, pada frekuensi
otot, saraf dan tulang.

Isya,

Apabila masuk waktu Isya alam
berubah ke warna Indigo dan
selanjutnya memasuki fase
Kegelapan. Waktu Isya ini
menyimpan rahasia ketenteraman
dan kedamaian di mana
frekuensinya bersamaan dengan
sistem kawalan otak. Mereka yang
sering ketinggalan Isyanya akan
selalu berada dalam kegelisahan.
Pada waktu ini alam berada dalam
Kegelapan dan sebenarnya, inilah
waktu tidur dalam Islam. Tidur
pada waktu ini disebut tidur delta
dimana keseluruhan sistem tubuh
berada dalam keadaan istirahat.
Selepas tengah malam, alam mulai
bersinar kembali dengan warna
putih, merah jambu dan
selanjutnya ungu di mana ini
bersamaan dengan frekuensi
kelenjar pineal, pituitari, talamus
dan hipotalamus. Tubuh
seharusnya bangun kembali pada
waktu ini dan dalam Islam waktu
ini dipanggil Qiamullail.

Begitulah secara ringkas
keterkaitan waktu solat dengan
tubuh manusia. Manusia kini
memang telah menyadari akan
kepentingan tenaga alam ini dan
inilah faktor penyebab munculnya
bermacam-macam meditasi yang
dicipta seperti taichi, qi-gong dan
sebagainya. Semuanya dicipta
untuk menyerap tenaga-tenaga
alam ke sistem tubuh.
Dan Kita sebagai umat Islam patut
bersyukur kerana telah dikaruniai
syariat sholat oleh Allah S.w.t
tanpa perlu kita memikirkan
bagaimana hendak menyerap
tenaga alam ini lewat berbagai
macam tekhnik yang mulai
tumbuh tadi.

Hakikat ini seharusnya
menyadarkan kita bahwa Allah
S.w.t mewajibkan sholat atas
hambanya atas sifat pengasih dan
penyayang-Nya sebagai pencipta
karena Dia tahu hamba-Nya ini
amat-amat memerlukannya.

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

Semoga tulisan ini dapat
membuka pintu hati kita yang
telah lama terkunci ...

     Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur'an...". Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam
penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. 
   Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.  
     Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
    Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkann ya adalah Al-Qur'an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an. Al-Qur'an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an.
    Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual(IQ) dan kecerdasanemosi (EQ) seseorang, bacaan Al- Qur'an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Mahabenar Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (Q.S. 7: 204). Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat... Ada 2 pilihan untuk Anda: 1. Biarkan di dalam BBM, catatan atau pikiran Anda tanpa bermanfaat untuk orang lain. 2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.













 




















 









Foto Narzies Nack Kls XI yang lagi tidak ada kerjaan

Midi Tones Rhoma Irama

Midi Tones Remix

Karate Hj. Haniah

Inilah sebagian kecil foto santri Hj. Haniah dalam ilmu beladiri











;;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...